Mengartiakan Sifat Mustahil Allah
Pada
materi yang lain kita telah mengenal 13 sifat mustahil Allah SWT. Pada materi
ini, kita akan lanjutkan dengan pengertian dan artinya.
‘Adam arinya
tidak ada.
Maksudnya tidak mungkin Allah itu tidak ada, karena setiap sesuatu
yang ada pasti ada penciptanya. Contoh adanya meja, kursi, dan lemari pasti ada
tukang yang membuat.
Hudus artinya baru/bermula. Allah SWT. Yang menciptakan
alam semesta ini, tentu saja Allah SWT. Lebih dulu ada dari pada alam yang
diciptakan-Nya. Maka adanya alam beserta seisinya pasti keberadaanya didahului
oleh Allah.
Fana artinya rusak/binasa. Mustahil Allah
rusak/binasa, karena Allah pencipta pasti tidak sama dengan ciptaan-Nya. Semua
yang diciptakaan Allah akan rusak/binasa.
Manusia muda terluka dan sakit,
bahkan sampai meninggal. Demikian pula makhluk Allah yang lain seperti
tumbuhan, hewan, bahkan malaikat sekalipun akan mengalami kebinasaan.
Mumasalatu lilhawadisi artinya sama dengan makhluk.
Allah menciptakan bumi, manusia, tumbuhan, dan seluruh isi alam semesta.
Mustahil bagi Allah menciptakan sesuatu yang sama dengan Allah, baik wujud
maupun sifat-sifat-Nya. Misal seorang pembuat laptop. Tentu bentuk dan sifatnya
tidak sama dengan laptop yang dibuatnya.
Ihtiyaju Ligairihi artinya membutuhkan yang lain.
Makhluk hidup ciptaan allah, tidak dapat berdiri sendiri. Semua makhluk
membutuhkan bantuan yang lainnya.
Misalnya, manusia bila mau pandai minta bantuan orang
lain. Lain dengan Allah, tidak membutuhkan bantuan yang lai, berupa apapun dan
sampai kapanpun.
Ta’addud artinya berbilang/lebih dari satu.
Mustahil
Allah lebih dari satu, bila Tuhan lebih dari satu, dunia akan kacau balau/hancur.
Contoh, sebuah negara dipimpin oleh 2 orang persiden secara bersamaan maka
negara akan kacau, karena keinginan, persiden satu dengan yang lain berbeda.
‘Ajuzn artinya lemah.
Maksudnya mustahil Allahbersifat lemah, tidak mampu memelihara alam semesta. Allah mengatur pergantian
siang dan malam, menata pemandangan yang indah, ada yang lahir dan ada yang
mati. Manusia tidak akan mampu mengatur semua itu.
Karahah artinya terpaksa. Maksudnya mustahil Allah
bersifat terpaksa, segala sesuatu yang dilaksanakan dengan terpaksa hasilnya
tidak akan memuaskan atau maksimal dan sempurna bahkan tidak akan terwujud.
Mautun atinya mati. Allah adalah Zat yang ada dengan
sendiri-Nya. Adanya Allah swt. Bersifat kekal, tidak akan berakhir, tidak akan
mati seperti makhluk-Nya.
Summun arinya tuli. Allah dapat mendengar segala
sesuatu tampa menggunakan telinga seperti manusia. Pendengaran manusia
terbatas, tapi pendengaran Allah tidak terbatas.
‘Umyun artinya buta. Allah adalah pengendali dan
pengatur alam raya. Untuk mengatur alam raya ini, Allah melihat segala hasil
ciptaan-Nya. Oleh karena itu tidak mungkin Allah buta, seandanya buta dia tidak
akan dapat mengendalikan alam semesta ini.
Bukmun artinya bisu,
maksudnya mustahil atau tidak
mungkin Allah itu bisu, buktinya Allah mengeluarkan Al-Qur’an sebagai kalam
Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw, melalui malaikat Jibril.